Dunia anak itu dunianya bermain, jadi sudah selayaknya pembelajaran dikelola dengan cara bermain. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, bermain berasal dari kata dasar main yang berarti melakukan aktivitas atau kegiatan untuk menyenangkan hati (dengan menggunakan alat-alat tertentu atau tidak). Artinya bermain adalah aktivitas yang membuat hati seorang anak menjadi senang, nyaman, dan bersemangat.
Bettelheim menyebutkan kegiatan bermain adalah kegiatan yang tidak mempunyai peraturan lain kecuali yang ditetapkan pemain sendiri dan tidak ada hasil akhir yang dimaksudkan realitas luar. Bermain bagi anak usia dini sangatlah penting. Sebab masa mereka merupakan usianya bermain. Tidak ada alasan untuk tidak menganggap kegiatan bermain itu sebagai kegiatan belajar, justru pada usia anak-anak belajar akan efektif dan lebih cepat ditangkap pada saat mereka bermain.
Banyak pendapat yang mengemukakan alasan mengapa anak usia dini suka bermain, di antara pendapat tersebut dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Kelebihan energi, Herbert menyatakan bahwa anak memiliki energi yang digunakan untuk mempertahankan hidup, jika kehidupannya normal, anak akan kelebihan energi yang selanjutnya digunakan untuk bermain.
2. Rekreasi & relaksasi, dalam hal ini bermain dimaksudkan untuk menyegarkan tubuh kembali, jika energi sudah digunakan untuk melakukan aktivitas, anak-anak menjadi lelah dan kurang bersemangat. Dengan bermain anak-anak memperoleh kembali energinya sehingga mereka lebih aktif dan bersemangat kembali.
3. Insting, maksudnya bermain merupakan sifat bawaan (insting) yang berguna untuk mempersiapkan diri melalukan peran orang dewasa.
4. Rekapitulasi, bermain merupakan peristiwa mengulang kembali apa yang telah dilakukan oleh nenek moyang dan sekaligus mempersiapkan diri untuk hidup pada zaman sekarang.
Setiap anak mempunyai kebutuhan untuk mengaktualisasikan hal yang ada pada dirinya, dengan terpenuhinya kebutuhan anak akan mendapatkan kebahagiaan tersendiri dalam kehidupannya. Dalam artian anak menjadi manusia kerja bukan sekedar manusia yang pandai bicara. Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan pokok tersebut berjenjang dari yang paling tinggi, dalam arti kebutuhan yang lebih tinggi akan timbul dan diusahakan pemenuhannya apabila kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah telah terpenuhi.
Bermain yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran selain disukai juga bermanfaat bagi perkembangan anak. Untuk itu ada baik nya bila bermain ini diaplikasikan di setiap kali pembelajaran anak usia dini, Hadfeld dalam bukunya Childhood and Adolessence menyatakan:
"Play is nature's method of giving a child practice in those activities which he will later require in earnest. By play hE learns how to manipulate material, how to develop skills, how to avoid danger, and how to cooperate with others."
Bermain bagi anak usia dini dapat mempelajari dan belajar banyak hal, dapat mengenal aturan, bersosialisasi, menempatkan diri, menata emosi, toleransi, kerja sama, dan menjunjung tinggi sportivitas, disamping itu aktivitas bermain juga dapat mengembangkan kecerdasan mental, spiritual, dan keterampilan motorik anak usia dini.
Manfaat bermain bagi anak usia dini antara lain manfaat motorik, manfaat afeksi, manfaat kognitif, manfaat spiritual, manfaat keseimbangan. Selain manfaat-manfaat tersebut, dalam kajian psikologi di sebutkan beberapa pengaruh bermain bagi perkembangan anak yakni; perkembangan fisik, dorongan berkomunikasi, penyaluran bagi energi emosional yang terpendam, penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan, sumber belajar, rangsangan bagi kreativitas, perkembangan wawasan diri, belajar bermasyarakat, standar moral, belajar bermain sesuai dengan jenis kelamin, perkembangan ciri kepribadian yang diinginkan.
Dalam rangka mencapai manfaat-manfaat bermain tersebut dibutuhkan suatu bentuk permainan yang baik sesuai dengan perkembangan anak. Bentuk permainan yang dipilih hendaknya mempunyai manfaat tertentu sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak, serta membuat anak asyik, aktif, aman dan nyaman.
0 komentar:
Posting Komentar